Tak Tercatatnya Maksiat Dan Dosa Hamba
Rajab Bulan Tuli
" sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan tuli. Barang siapa pada bulan itu berpuasa sehari dengan penuh iman dan ikhlas, patut memperoleh ridlo Alloh yang terbesar, dan siapa berpuasa dua hari tidak dapat digambarkan oleh ahli langit dan bumi, kemudian apa yang tersedia baginya di sisi Tuhan, dan barang siapa berpuasa tiga hari diselamatkan dari segala bala' di dunia dan azab di akhirat serta dari penyakit gila, kusta, sopak dan dari fitnahnya dajjal, dan siapa berpuasa tujuh hari tertutup baginya tujuh pintu neraka dan siapa berpuasa delapan hari terbuka baginya delapam pintu di surga dan siapa berpuasa sepuluh hari segala apa yang dimintakan dari Allah akan diberinya dan siapa berpuasa limabelas hari diampuni oleh Allah SWT segala dosanya yang sudah lalu dan digantikan dengan kebaikan dan barangsiapa menambah akan ditambah pahalanya oleh Allah SWT." (Zubdah)
Dikatakan bahwa kata "Rajab" terdiri dari tiga huruf : "Ra" menunjukan rahmat Tuhan. "Ja" menunjukan dosa dan maksiat hamba dan "Ba" menunjukan barakahnya Tuhan, seakan-akan Allah Berfirman : Hai Hambaku ! Aku telah menempatkan dosa dan maksiatmu di antara barakah dan rahmatku, maka tidak akan dicatat lagi bagimu dosa ataupun maksiat karena kehormatan bulan Rajab. (Majalisul-Abrar).
Diceritakan bahwa bulan Rajab sesudah berakhir naiklah ia kelangit dan ditanya oleh Tuhan : Apakah mereka mencintaimu dan menghormatimu ? Lalu berkata si Rajab, setelah mengulangi pertanyaanNya kedua dan ketiga kali : Ya Tuhan ! Engkaulah penutup segala aib dan memerintahkan hambaMu menutupi aib-aib sesamanya. RasulMu memberi julukan tuli padaku. Aku telah mendengar taat dan ibadah hamba-hambamu dan tidak mendengar maksiatnya. Kemudian Allah SWT. Berfirman yang artinya : " engkau adalah bulanKu beraib dan hamba-hambaKu pula beraib. Aku telah terima mereka dengan segala aib-aibnya demi kehormatanmu sebagaimna Aku telah menerimamu dengan aibmu dan dengan satu penyesalan, aku mengampuni mereka dan tidak mencatat maksiat-maksiatnya.
Dikatakan bahwa bulan Rajab mendapat julukan Tuli, karena dalam bulan itu para malaikat yang bertugas mencatat amal-amal manusia, hanya mencatat amal-amal kebaikan dan tidak mencatat kejahatan dan maksiat berlainan dengan lain-lain bulan di mana kebajikan dan kejahatan dicatat bersama. Karena dalam bulan Rajab mereka tidak mendengar kejahatan atau maksiat yang dicatat. (Misyakatul-Anwar).
Mantul pisan
BalasHapusYoi yo
BalasHapus